Senin, 17 Desember 2012

sholat rawatib menyempurnakan sholat fardhu


Pernahkah kalian mendengar tentang hadist nabi yg menyebutkan klo sholat rawatib dapat menutupi kekurangan dari sholat wajib? Jika pernah, apakah kalian bertanya2 kenapa hal tersebut bisa terjadi? Oke, klo belum ada yg bisa jawab, kali ini ane pengen posting tentang pemikiran ane untuk ngejawab pertanyaan tadi.
Sebelumnya, ane mau ngebahas tentang sholat, salah satu ibadah wajib umat islam. Sholat merupakan ibadah wajib kedua dalam agama islam setelah syahadat (wallahualam). Dalam agama islam, sholat merupakan pertanda apakah orang tersebut benar2 islam atau hanya ‘islam KTP’. Sholat juga merupakan amalan yg ditanya pertama ketika dihisab di hari akhir, jika dihisab sholatnya benar, maka amalan yg lain akan dihisab juga tp jika sholatnya gak benar, maka amalan lain gak akan dihisab (wallahualam). Walaupun sholat merupakan amalan yg dihisab pertama, tp tetap aja banyak gak sempurna sholatnya dan untuk menyempurnakan sholat2 fardhu yg gak sempurna tadi, Allah SWT memberikan kesempatan kepada hamba2-Nya, yaitu dgn melaksanakan sholat2 rawatib yg dua belas rokaat (menurut beberapa riwayat).
Oke, sekarang pertanyaannya kenapa Allah SWT memberikan kesempatan hamba2-Nya untuk menyempurnakan sholat2 fardhu mereka yg tidak sempurna (alasannya bukan karena Allah SWT maha penyayang, karena itu udah pasti), padahal sholat fardhu merupakan perintah Allah SWT yg wajib untuk dilaksanakan. Kenapa Allah SWT seperti memperbolehkan umat islam untuk melakukan sholat secara tidak sempurna? (sebuah pertanyaan teoritis).
Ane mengajukan pertanyaan tadi bukan untuk mempertanyakan kekuasaan dan kebaikan Allah SWT, ataupun membuat kalian ragu akan kebaikan dan kekuasaan Allah SWT. Tp untuk membuat kalian (maupun ane) berpikir secara ilmiah dan menemukan salah satu ilmu Allah SWT yg belum ditemukan karena setiap perintah Allah SWT, baik yg wajib maupun yg sunnah, pasti bisa dijelaskan secara ilmiah.
Sekarang ane bakalan ngejawab pertanyaan ane yg paling awal disebutin, kenapa sholat rawatib bisa menyempurnakan sholat2 fardhu? Menurut pendapat ane, ini kembali kepada manfaat dari sholat2 fardhu yg lima. Setiap perintah Allah SWT pasti memiliki manfaat yg besar bagi orang2 yg mengerjakannya dan sholat fardhu memiliki banyak manfaat, baik manfaat  jasmaniyah maupun manfaat rohaniyah. Manfaat jasmaniyah dari sholat2 fardhu mungkin udah banyak yg tahu karena para ilmuwan barat maupun islam telah banyak meneliti tentang manfaat sholat bagi para pelaksananya. Beberapa manfaat jasmaniyah sholat fardhu adalah membenarkan posisi bayi dalam kandungan untuk ibu hamil, menguatkan raga, menenangkan pikiran, bahkan waktu2 sholat fardhu adalah waktu2 paling tepat untuk melakukan gerakan senam (berdasarkan salah satu artikel yg pernah ane baca tp ane lupa nama artikelnya ^^).
Sedangkan untuk manfaat rohaniyah dari sholat fardhu adalah (ane sebutin sedikit aja, takut salah ^^) menenangkan jiwa, memberikan perasaan optimis, dan menghilangkan rasa takut dari hati yg melaksanakannya. Manfaat rohaniyah dari sholat fardhu kadangkala gak terasa karena salah satu syarat dari sholat fardhu adalah harus dilaksanakan secara berjamaah (bagi yg laki2). Jika dilaksanakan secara berjamaah, maka konsekuensinya adalah orang2 yg melaksanakannya harus ‘mengikuti’ imam yg memimpin sholat berjamaah. Hal ini terkadang membuat para jamaah jadi gak khusu’ sholatnya karena terkadang kecepatan membaca imam gak sesuai dgn keinginan masing2 jamaah (bisa terlalu lama maupun terlalu cepat). Hilangnya kekhusu’an karena perbedaan kecepatan membaca menyebabkan para jamaah gak bisa mendapatkan manfaat sholat fardhu secara maksimal, oleh karenanya Allah SWT ‘memperbolehkan’ sholat rawatib untuk menyempurnakan sholat fardhu. Dan karenanyalah sholat rawatib disarankan melaksanakannya secara sendiri2 supaya manfaat rohaniyah dari sholat bisa didapatkan.
Semua argumen diatas hanyalah pendapat pribadi dari ane, jadi jgn dijadikan acuan ketika menjawab pertanyaan dari orang lain kecuali ane udah mengkonfirmasi kebenaran argumen diatas (segala hal yg ane sebutin diatas juga jgn dijadikan acuan, masih belum pasti tentang kebenarannya). Untuk para pembaca yg ahli dalam urusan agama, ane mohon bantuinnya mengoreksi argumen ane (benar atau salah) sehingga gak ada kesalahan dalam menyebarkan agama islam. Sekian share tentang  pemikiran ane. Saya faqih[dot]packman, terimakasih.

2 komentar:

  1. Seseorang dalam shalat lima waktunya seringkali mendapatkan kekurangan di sana-sini sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

    “Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh, sepersembilan,seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, separuh dari shalatnya.

    Untuk menutup kekurangan ini, disyari’atkanlah shalat sunnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

    “Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih atas tambahannya..
      yang diatas cuma buah pemikiran ane sendiri

      Hapus