Pernahkah kalian mendengar tentang hadist nabi yg
menyebutkan klo sholat rawatib dapat menutupi kekurangan dari sholat wajib? Jika
pernah, apakah kalian bertanya2 kenapa hal tersebut bisa terjadi? Oke, klo
belum ada yg bisa jawab, kali ini ane pengen posting tentang pemikiran ane
untuk ngejawab pertanyaan tadi.
Sebelumnya, ane mau ngebahas tentang sholat, salah satu
ibadah wajib umat islam. Sholat merupakan ibadah wajib kedua dalam agama islam
setelah syahadat (wallahualam). Dalam agama islam, sholat merupakan pertanda
apakah orang tersebut benar2 islam atau hanya ‘islam KTP’. Sholat juga
merupakan amalan yg ditanya pertama ketika dihisab di hari akhir, jika dihisab sholatnya
benar, maka amalan yg lain akan dihisab juga tp jika sholatnya gak benar, maka
amalan lain gak akan dihisab (wallahualam). Walaupun sholat merupakan amalan yg
dihisab pertama, tp tetap aja banyak gak sempurna sholatnya dan untuk menyempurnakan
sholat2 fardhu yg gak sempurna tadi, Allah SWT memberikan kesempatan kepada
hamba2-Nya, yaitu dgn melaksanakan sholat2 rawatib yg dua belas rokaat (menurut
beberapa riwayat).
Oke, sekarang pertanyaannya kenapa Allah SWT memberikan
kesempatan hamba2-Nya untuk menyempurnakan sholat2 fardhu mereka yg tidak
sempurna (alasannya bukan karena Allah SWT maha penyayang, karena itu udah
pasti), padahal sholat fardhu merupakan perintah Allah SWT yg wajib untuk
dilaksanakan. Kenapa Allah SWT seperti memperbolehkan umat islam untuk melakukan
sholat secara tidak sempurna? (sebuah pertanyaan teoritis).
Ane mengajukan pertanyaan tadi bukan untuk mempertanyakan
kekuasaan dan kebaikan Allah SWT, ataupun membuat kalian ragu akan kebaikan dan
kekuasaan Allah SWT. Tp untuk membuat kalian (maupun ane) berpikir secara
ilmiah dan menemukan salah satu ilmu Allah SWT yg belum ditemukan karena setiap
perintah Allah SWT, baik yg wajib maupun yg sunnah, pasti bisa dijelaskan
secara ilmiah.
Sekarang ane bakalan ngejawab pertanyaan ane yg paling awal
disebutin, kenapa sholat rawatib bisa menyempurnakan sholat2 fardhu? Menurut pendapat
ane, ini kembali kepada manfaat dari sholat2 fardhu yg lima. Setiap perintah
Allah SWT pasti memiliki manfaat yg besar bagi orang2 yg mengerjakannya dan
sholat fardhu memiliki banyak manfaat, baik manfaat jasmaniyah maupun manfaat rohaniyah. Manfaat jasmaniyah
dari sholat2 fardhu mungkin udah banyak yg tahu karena para ilmuwan barat
maupun islam telah banyak meneliti tentang manfaat sholat bagi para
pelaksananya. Beberapa manfaat jasmaniyah sholat fardhu adalah membenarkan
posisi bayi dalam kandungan untuk ibu hamil, menguatkan raga, menenangkan
pikiran, bahkan waktu2 sholat fardhu adalah waktu2 paling tepat untuk melakukan
gerakan senam (berdasarkan salah satu artikel yg pernah ane baca tp ane lupa
nama artikelnya ^^).
Sedangkan untuk manfaat rohaniyah dari sholat fardhu adalah
(ane sebutin sedikit aja, takut salah ^^) menenangkan jiwa, memberikan perasaan
optimis, dan menghilangkan rasa takut dari hati yg melaksanakannya. Manfaat rohaniyah
dari sholat fardhu kadangkala gak terasa karena salah satu syarat dari sholat
fardhu adalah harus dilaksanakan secara berjamaah (bagi yg laki2). Jika dilaksanakan
secara berjamaah, maka konsekuensinya adalah orang2 yg melaksanakannya harus ‘mengikuti’
imam yg memimpin sholat berjamaah. Hal ini terkadang membuat para jamaah jadi
gak khusu’ sholatnya karena terkadang kecepatan membaca imam gak sesuai dgn
keinginan masing2 jamaah (bisa terlalu lama maupun terlalu cepat). Hilangnya
kekhusu’an karena perbedaan kecepatan membaca menyebabkan para jamaah gak bisa
mendapatkan manfaat sholat fardhu secara maksimal, oleh karenanya Allah SWT ‘memperbolehkan’
sholat rawatib untuk menyempurnakan sholat fardhu. Dan karenanyalah sholat
rawatib disarankan melaksanakannya secara sendiri2 supaya manfaat rohaniyah
dari sholat bisa didapatkan.
Semua argumen diatas hanyalah pendapat pribadi dari ane,
jadi jgn dijadikan acuan ketika menjawab pertanyaan dari orang lain kecuali ane
udah mengkonfirmasi kebenaran argumen diatas (segala hal yg ane sebutin diatas
juga jgn dijadikan acuan, masih belum pasti tentang kebenarannya). Untuk para
pembaca yg ahli dalam urusan agama, ane mohon bantuinnya mengoreksi argumen ane
(benar atau salah) sehingga gak ada kesalahan dalam menyebarkan agama islam. Sekian
share tentang pemikiran ane. Saya faqih[dot]packman,
terimakasih.
Seseorang dalam shalat lima waktunya seringkali mendapatkan kekurangan di sana-sini sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
BalasHapus“Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh, sepersembilan,seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, separuh dari shalatnya.
Untuk menutup kekurangan ini, disyari’atkanlah shalat sunnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.
makasih atas tambahannya..
Hapusyang diatas cuma buah pemikiran ane sendiri