“teman sejati adalah seseorang yg bisa melakukan sesuatu yg
tidak bisa dilakukan orang lain kepadamu”. Kalimat yg manis bukan? Kalimat
diatas ane dapat dari novel yg ditulis oleh salah seorang penulis terbaik di
Indonesia, yaitu Tereliye. Kalimat diatas ditulis Tereliye dalam novelnya,
‘kau, aku, dan sepucuk angpao merah’. Dalam novel tersebut, kalimat diatas
terlontar dari mulut salah satu tokoh protagonis bernama Hidir atau yg biasa
dipanggil Pak Tua. Kalimat diatas terlontar ketika Pak Tua menasehati tokoh
utama yg sedang kesal dgn sahabatnya yg telah menipunya ketika tokoh utama
sedang galau karena ditinggal orang yg dicintainya. Ane gak bakal bahas tentang
hubungan percintaan tokoh utama, karena ane bakal bahas kalimat indah yg
terlontar dari Pak Tua.
Kalimat diatas sangat menjelaskan bagaimana kita mengetahui
siapa teman sejati kita. Banyak orang telah berteori tentang ‘apa itu teman
sejati?’ tp kalimat Pak Tua diataslah yg menurut ane benar2 menjelaskan hakikat
dan ciri dari teman sejati. Kenapa kalimat diatas menjelaskan ciri dari teman
sejati? Jawabannya ada di lanjutan kalimat Pak Tua, “dia percaya, kau tidak
akan bisa benar2 marah padanya, bukan begitu?”.
Teman sejati bukanlah seseorang yg ada di sisi kalian ketika
kalian jatuh, karena setiap orang bisa berada di sisi kalian. Teman sejati juga
bukan merupakan seseorang yg selalu mendengarkan setiap keluh kesah kalian,
karena setiap orang bisa bisa menjadi tempat curhat kalian. Akan tetapi teman
sejati adalah yg seperti digambarkan oleh Tereliye dalam novelnya tadi, “bisa
melakukan apa yg tidak bisa orang lain lakukan karena dia tahu bahwa kalian
tidak akan bisa benar2 marah kepadanya”. Apa yg ditulis oleh Tereliye sungguh
menjelaskan hakikat teman sejati. Teman sejati bukanlah teman biasa. Teman
sejati adalah teman yg tidak dapat terpisah dgn kita, apapun yg dia lakukan
terhadap kita. Biasanya, jika ada teman yg berbuat sesuatu yg tidak disenangi
oleh kita, maka kita akan marah kepadanya tp teman sejati berbeda, apapun yg
dia lakukan terhadap kita, baik yg kita senangi maupun yg kita benci, kita gak
akan bisa membencinya. Ini bukan berarti ane menyuruh kalian untuk jgn marah
terhadap teman yg kalian ‘anggap’ sebagai teman sejati. Kalian gak membencinya
karena memang dari dalam hati kalian tidak bisa membencinya. Karena kalian akan
selalu terpikir (secara otomatis, bukan setelah beberapa detik atau menit atau
bahkan jam) bahwa apa yg dilakukannya adalah untuk kebaikan kalian sendiri.
Teman sejati didapat melalui proses yg panjang. Proses yg
terisi penuh oleh kenangan2 bersama teman kalian karena dgn banyaknya kenangan2
tadilah yg membuat kalian bisa mempercayai bahwa apa yg dilakukan oleh teman
sejati kalian adalah untuk kebaikan kalian sendiri. Banyaknya kenangan yg
dibutuhkan supaya seseorang menjadi teman sejati inilah yg menyebabkan teman
sejati biasanya berasal dari teman masa kecil.
Mungkin sekian dari ane tentang hakikat
teman sejati. Sekali ane mengingatkan hakikat dari teman sejati, “teman sejati adalah seseorang yg bisa
melakukan apa yg tidak bisa dilakukan orang lain kepada kita karena dia tahu
klo kita tidak akan benar2 membencinya”. Saya faqih[dot]packman,
terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar