Menurut
pandangan ane, rakyat Indonesia sekarang terlalu banyak menyalahkan pemimpin
ketika ada masalah dalam bernegara. Padahal pernahkah mereka berpikir bahwa
masalah itu timbul karena mereka?
Perlu
dipahami bahwa sistem bernegara di Indonesia adalah demokrasi yang
mengedepankan keputusan bersama. Dalam demokrasi ini, keputusan bersama yang
dimaksud lebih kepada suara terbanyak karena pada dasarnya Indonesia adalah
negara yang bhineka tunggal ika. Banyak keinginan dan kepentingan yang berada
di dalamnya sehingga untuk menyamakan visi dan misi di setiap kepala rakyat
Indonesia bisa dibilang sulit. Efeknya adalah visi mana yang paling banyak
didukung oleh rakyat Indonesia itulah yang menjadi visi dan misi Indonesia.
Memang, ada visi dan misi yang menjadi tujuan semua orang di Indonesia tapi
tetap saja jalan untuk mewujudkannya berbeda2.
Contoh
yang paling nyata dan mungkin masih menjadi visi bersama adalah pemberantasan
korupsi. Selama ini di Indonesia pemberantasan korupsi dlimpahkan kepada
kejaksaan, kepolisian dan KPK. Dalam banyak kepala di Indonesia KPK adalah
lembaga paling efektif untuk memberantas korupsi karena namanya sudah sesuai.
Tapi ada juga rakyat Indonesia yang lebih mendukung untuk membubarkan KPK dan
bergantung kepada dua instansi lain. Karena mayoritas di kepala rakyat
Indonesia memilih pilihan pertama, KPK sampai sekarang tetap ada dan tetap
memberantas korupsi.
Karena
demokrasi Indonesia yang seperti ini, diadakan cara2 yang mengakomodir pelaksanaan
demokrasi di Indonesia. Contohnya adalah pilkada dan rapat wakil rakyat. Di
saat seperti itulah sebenarnya demokrasi Indonesia sedang berjalan dan di saat
itu juga bisa dilihat mana visi dan misi Indonesia yang paling banyak didukung.
Imbas dari pengadaan demokrasi yang seperti ini adalah visi dan misi Indonesia
yang diusung oleh orang2 minoritas menjadi tidak tertampung.
Jika
melihat penjelasan di atas, dapat dilihat jika semua masalah yang ada di
Indonesia sebenarnya disebabkan oleh rakyat Indonesia sendiri. Kenapa mayoritas
rakyat memilih orang2 dengan visi dan misi yang malah tidak disukai mereka?
Kenapa ada rakyat Indonesia yang tidak berdemokrasi, tapi ketika ada masalah,
menyalahkan orang lain? Kenapa rakyat Indonesia yang minoritas tidak
menyebarkan visi dan misinya sehingga bisa menjadi visi dan misi yang
mayoritas?
Solusi
yang dapat ane tawarkan adalah ketika berdemokrasi, baik ketika pilkada maupun
tidak pilkada, pilih orang2 yang bervisi dan misi yang terbaik dan sebarkan
visi dan misi dari orang2 tersebut sehingga menjadi mayoritas.
Demikian
sharing pendapat ane kali ini. Jika ingin berdiskusi tentang topik ini,
silahkan komentar di bawah. Ini mungkin yang pertama dalam dua bulan terakhir. Semoga
ane semakinproduktif dalam mengeluarkan isi kepala. “kebenaran dalam perang adalah kemenangan dan kebenaran dalam demokrasi
adalah suara mayoritas”. Saya faqih[dot]packman, terimakasih.
Yeah, mungkin perlu ada catatan juga bagi pelaku demokrasi yang ingin menjadi mayoritas: pastikan juga bahwa apa yang dia perjuangkan adalah yang benar. Nggak ada yang mau kan, disalahkan karena memperjuangkan sesuatu yang membawa lebih banyak dampak buruk?
BalasHapus