Setelah berbulan2
hilang semangat nulis, akhirnya ada lagi setelah sholat tarawih. Tulisan ini
mungkin agak telat karena wisuda ane udah dilakuin dari dua bulan yg lalu tp
menurut ane, ini adalah sesuatu yg penting bgt untuk di share. Kali ini ane pengen
sharing tentang tiga tahun ane di SMA. Cekibrot.
Pertama ane
pengen ngasih tau kondisi sebelum masuk SMA. Ane sekolah SMP di pesantren dan
telah merasakan suka duka di pesantren, makanya ketika SMP ane berpikir untuk
masuk SMA yg gak ketat peraturannya tp ada asramanya. Berhubung abang ane udah
masuk ke SMA ane sekarang dan sering sharing2 tentang SMAnya, ane jadi tertarik
untuk masuk ke SMA dia, yaitu SMAIT Nur Hidayah. Cerita abang ane dulu tentang
NH udah kayak NH tu adalah sekolah impian ane, bebas dan berasrama, tp pas ane
udah mau masuk SMA, dia malah ngelarang2 ane buat masuk NH dan karena ane udah
tekad yg penuh dan punya cadangan SMA yg mirip NH, ane lanjut aja niat ane buat
sekolah di NH. Dan akhirnya setelah melalui perjuangan yg ringan, ane berhasil
masuk ke NH dan dimulailah kehidupan SMA ane yg klo kata banyak orang, SMA itu
fase kehidupan yg paling berwarna.
Pertama kali
masuk SMA, ane udah punya rencana mau ngapain selama tiga tahun di SMA yg ane
bagi jadi tiga bagian (berarti tiap tahun ada rencananya). Rencana ini ane
susun berdasarkan pengalaman ane sekolah di SMP selama tiga tahun. Menurut ane,
membuat rencana ini penting untuk dapat menunjang kehidupan SMA kita menjadi
lebih baik, karena jika tanpa rencana, kehidupan SMA itu gak bisa dimaksimalkan
semaksimal mungkin dan begini rencana ane.
Rencana tahun
pertama ane adalah prestasi. Di tahun pertama ane SMA, ane usahakan untuk
mendapatkan prestasi sebanyak2nya, klo bisa sampe kembung. Klo ada yg nanya ‘Kenapa
tahun pertama harus prestasi?’ jawabannya karena menurut pengalaman ane di SMP,
sekolah itu sangat tergantung pada pandangan pertama terhadap siswa2nya. Klo di
tahun pertama ada murid yg bagus dan menghasilkan prestasi di suatu bidang,
pasti selama tiga tahun di sekolah, setiap ada lomba dibidang itu, pasti yg
dipanggil adalah murid tadi. Jadi klo pengen berprestasi di sekolah usahakan
kesan pertama kita yg mendapatkan, klo gak pengen, ya mending belajar aja pas
kelas satu. Sama halnya klo kita membuat kesalahan di kelas satu, kesalahan itu
akan terus melekat pada diri kita selama tiga tahun di SMA. Bukti konkritnya
ada di dir ane sendiri. Tahun pertama ane di SMA, ane berhasil mendapatkan beberapa
gelar di bidang KIR (tiga juara, dua juara satu, satu juara dua) dan akhirnya jika
ada masalah tentang KIR, yg ditunjuk adalah ane dan kelompok ane. Dan ketika di
tahun pertama itu juga ane lumayan sering telat datang ke sekolah, dan akhirnya
sampe ane klulus predikat sering telat tetap melekat di diri ane. Itu rencana
tahun pertama ane.
Rencana tahun
kedua ane adalah organisasi. Di tahun kedua ane di SMA, ane berusaha ikut
organisasi karena menurut ane organisasi itu penting untuk kehidupan ane
kedepannya, walaupun ane ikut organisasi cuman pengen tau gimana sih
berorganisasi, apa aja kerja organisasi, dan dimana posisi terbaik ane dalam
organisasi. Di SMA kelas dua, ane ikut dua organisasi siswa, yg pertama adalah
OSIS yg udah/sering ane bahas di blog ini (silahkan buka arsip blog ^^) dan yg
kedua adalah Farohis atau Forum Kerohanian Islam (bener gak ya?). Di dua
organisasi ini ane mendapat banyak pengalaman tentang dinamika sosial terutama
antar siswa SMA. Bagaimana susahnya mengatur orang2 yg susah diatur, bagaimana
ketika bikin acara gak ada yg datang (nyesek bgt T_T), bagaimana ketika dimintai
pertanggung jawaban, dan bagaimana ketika harus melestarikan organisasi
sehingga bisa berlanjut ke adik2 kelas. Di kelas dua ini, ane juga mencari
beberapa prestasi, terutama di bidang ilmu pengetahuan karena cita2 ane dari
kecil bgt itu berhubungan langsung dgn ilmu pengetahuan dan ketika itu ane udah
punya target akan melanjutkan kuliah dimana sehingga menurut ane prestasi di
bidang ilmu pengetahuan akan berguna ketika akan masuk atau ketika kuliah ane
nantinya (dan terbukti memang berguna). Oiya, alasan ane bikin blog ini juga sedikit
berhubungan dgn kegiatan organisasi, walaupun bukan alasan utama.
Dan rencana
tahun ketiga ane di SMA adalah belajar. Tahun ketiga di SMA itu klo menurut ane
harus di isi dgn belajar dan belajar karena menurut sejarahnya, ketika kelas
tiga SMA, semua kegiatan diluar masalah belajar akan dipersulit oleh sekolahan
dan klo tentang masalah belajar, bakalan dipermudah oleh sekolahan. Tp alasan
sebenarnya ane di kelas tiga hanya tentang belajar adalah supaya ane bisa
melebihi nilai UN SMP ane (dan berakhir dgn kegagalan T_T). Konsekuensi dari
target ane ini adalah. Satu, ane jadi lebih sering nyatet pelajaran. Biasanya ane
gak pernah punya catatan lengkap selama satu semester, tp di semester lima, ane
berhasil mendapatkan catatan lengkap beberapa mata pelajaran, terutama di mata
pelajaran UN (pelajaran yg lain lebih sering kehilangan buku daripada gak
dicatat). Dua, kumpulan kertas jadi lebih banyak. Guru2 ane di sekolah sering
bgt ngasih kertas2 pelajaran, entah itu kertas soal dan jawabannya atau malah
kertas2 materi pelajaran. saking banyaknya, ane harus membeli map arsip untuk
misahin tu kertas dan ketika di akhir semester, kumpulan kertas2 itu jika
ditotal, beratnya sekitar 2 kiloan (diloakin lumayan tuh buat nambah jajan ^^).
Konsekuensi lain dari rencana ini adalah, ane harus ninggalin satu tas ane di
sekolah, biar gak repot bawa2 buku ke sekolah dan biar kertas2 yg dibagiin gak
ilang2. Perkara ninggalin tas di sekolah ini biasanya berujung pada kucing2an
dgn wali kelas dan cleaning service
yg bersihin kelas buat ujian.
Menurut ane, rencana
jangka panjang yg dibuat di awal masuk SMA sangat penting supaya ane kehidupan
SMA berakhir dgn akhir yg baik dan klo misalnya terbawa arus kehidupan SMA yg
aneh2, gak akan terbawa hanyut terlalu jauh karena punya pegangan yaitu rencana
ane diawal. Jika misalnya kita di kelas dua sering bolos pelajaran, di kelas
tiga kebiasaan itu akan berkurang karena sudah berjanji akan belajar di kelas
tiganya. Dan terakhir, “kenali diri
sendiri, kemudian kenali lawanmu, barulah kemudian susun strategi yg pasti
memenangkanmu”. Saya faqih[dot]packman, terimakasih.
Benar-benar orang yang terencana. Ini bagus buat masa depan. :)
BalasHapusmakasih masukannya :)
BalasHapus