Kamis, 10 Juli 2014

tiga tahun di SMA

Setelah berbulan2 hilang semangat nulis, akhirnya ada lagi setelah sholat tarawih. Tulisan ini mungkin agak telat karena wisuda ane udah dilakuin dari dua bulan yg lalu tp menurut ane, ini adalah sesuatu yg penting bgt untuk di share. Kali ini ane pengen sharing tentang tiga tahun ane di SMA. Cekibrot.

Pertama ane pengen ngasih tau kondisi sebelum masuk SMA. Ane sekolah SMP di pesantren dan telah merasakan suka duka di pesantren, makanya ketika SMP ane berpikir untuk masuk SMA yg gak ketat peraturannya tp ada asramanya. Berhubung abang ane udah masuk ke SMA ane sekarang dan sering sharing2 tentang SMAnya, ane jadi tertarik untuk masuk ke SMA dia, yaitu SMAIT Nur Hidayah. Cerita abang ane dulu tentang NH udah kayak NH tu adalah sekolah impian ane, bebas dan berasrama, tp pas ane udah mau masuk SMA, dia malah ngelarang2 ane buat masuk NH dan karena ane udah tekad yg penuh dan punya cadangan SMA yg mirip NH, ane lanjut aja niat ane buat sekolah di NH. Dan akhirnya setelah melalui perjuangan yg ringan, ane berhasil masuk ke NH dan dimulailah kehidupan SMA ane yg klo kata banyak orang, SMA itu fase kehidupan yg paling berwarna.
Pertama kali masuk SMA, ane udah punya rencana mau ngapain selama tiga tahun di SMA yg ane bagi jadi tiga bagian (berarti tiap tahun ada rencananya). Rencana ini ane susun berdasarkan pengalaman ane sekolah di SMP selama tiga tahun. Menurut ane, membuat rencana ini penting untuk dapat menunjang kehidupan SMA kita menjadi lebih baik, karena jika tanpa rencana, kehidupan SMA itu gak bisa dimaksimalkan semaksimal mungkin dan begini rencana ane.
Rencana tahun pertama ane adalah prestasi. Di tahun pertama ane SMA, ane usahakan untuk mendapatkan prestasi sebanyak2nya, klo bisa sampe kembung. Klo ada yg nanya ‘Kenapa tahun pertama harus prestasi?’ jawabannya karena menurut pengalaman ane di SMP, sekolah itu sangat tergantung pada pandangan pertama terhadap siswa2nya. Klo di tahun pertama ada murid yg bagus dan menghasilkan prestasi di suatu bidang, pasti selama tiga tahun di sekolah, setiap ada lomba dibidang itu, pasti yg dipanggil adalah murid tadi. Jadi klo pengen berprestasi di sekolah usahakan kesan pertama kita yg mendapatkan, klo gak pengen, ya mending belajar aja pas kelas satu. Sama halnya klo kita membuat kesalahan di kelas satu, kesalahan itu akan terus melekat pada diri kita selama tiga tahun di SMA. Bukti konkritnya ada di dir ane sendiri. Tahun pertama ane di SMA, ane berhasil mendapatkan beberapa gelar di bidang KIR (tiga juara, dua juara satu, satu juara dua) dan akhirnya jika ada masalah tentang KIR, yg ditunjuk adalah ane dan kelompok ane. Dan ketika di tahun pertama itu juga ane lumayan sering telat datang ke sekolah, dan akhirnya sampe ane klulus predikat sering telat tetap melekat di diri ane. Itu rencana tahun pertama ane.
Rencana tahun kedua ane adalah organisasi. Di tahun kedua ane di SMA, ane berusaha ikut organisasi karena menurut ane organisasi itu penting untuk kehidupan ane kedepannya, walaupun ane ikut organisasi cuman pengen tau gimana sih berorganisasi, apa aja kerja organisasi, dan dimana posisi terbaik ane dalam organisasi. Di SMA kelas dua, ane ikut dua organisasi siswa, yg pertama adalah OSIS yg udah/sering ane bahas di blog ini (silahkan buka arsip blog ^^) dan yg kedua adalah Farohis atau Forum Kerohanian Islam (bener gak ya?). Di dua organisasi ini ane mendapat banyak pengalaman tentang dinamika sosial terutama antar siswa SMA. Bagaimana susahnya mengatur orang2 yg susah diatur, bagaimana ketika bikin acara gak ada yg datang (nyesek bgt T_T), bagaimana ketika dimintai pertanggung jawaban, dan bagaimana ketika harus melestarikan organisasi sehingga bisa berlanjut ke adik2 kelas. Di kelas dua ini, ane juga mencari beberapa prestasi, terutama di bidang ilmu pengetahuan karena cita2 ane dari kecil bgt itu berhubungan langsung dgn ilmu pengetahuan dan ketika itu ane udah punya target akan melanjutkan kuliah dimana sehingga menurut ane prestasi di bidang ilmu pengetahuan akan berguna ketika akan masuk atau ketika kuliah ane nantinya (dan terbukti memang berguna). Oiya, alasan ane bikin blog ini juga sedikit berhubungan dgn kegiatan organisasi, walaupun bukan alasan utama.
Dan rencana tahun ketiga ane di SMA adalah belajar. Tahun ketiga di SMA itu klo menurut ane harus di isi dgn belajar dan belajar karena menurut sejarahnya, ketika kelas tiga SMA, semua kegiatan diluar masalah belajar akan dipersulit oleh sekolahan dan klo tentang masalah belajar, bakalan dipermudah oleh sekolahan. Tp alasan sebenarnya ane di kelas tiga hanya tentang belajar adalah supaya ane bisa melebihi nilai UN SMP ane (dan berakhir dgn kegagalan T_T). Konsekuensi dari target ane ini adalah. Satu, ane jadi lebih sering nyatet pelajaran. Biasanya ane gak pernah punya catatan lengkap selama satu semester, tp di semester lima, ane berhasil mendapatkan catatan lengkap beberapa mata pelajaran, terutama di mata pelajaran UN (pelajaran yg lain lebih sering kehilangan buku daripada gak dicatat). Dua, kumpulan kertas jadi lebih banyak. Guru2 ane di sekolah sering bgt ngasih kertas2 pelajaran, entah itu kertas soal dan jawabannya atau malah kertas2 materi pelajaran. saking banyaknya, ane harus membeli map arsip untuk misahin tu kertas dan ketika di akhir semester, kumpulan kertas2 itu jika ditotal, beratnya sekitar 2 kiloan (diloakin lumayan tuh buat nambah jajan ^^). Konsekuensi lain dari rencana ini adalah, ane harus ninggalin satu tas ane di sekolah, biar gak repot bawa2 buku ke sekolah dan biar kertas2 yg dibagiin gak ilang2. Perkara ninggalin tas di sekolah ini biasanya berujung pada kucing2an dgn wali kelas dan cleaning service yg bersihin kelas buat ujian.

Menurut ane, rencana jangka panjang yg dibuat di awal masuk SMA sangat penting supaya ane kehidupan SMA berakhir dgn akhir yg baik dan klo misalnya terbawa arus kehidupan SMA yg aneh2, gak akan terbawa hanyut terlalu jauh karena punya pegangan yaitu rencana ane diawal. Jika misalnya kita di kelas dua sering bolos pelajaran, di kelas tiga kebiasaan itu akan berkurang karena sudah berjanji akan belajar di kelas tiganya. Dan terakhir, “kenali diri sendiri, kemudian kenali lawanmu, barulah kemudian susun strategi yg pasti memenangkanmu”. Saya faqih[dot]packman, terimakasih.

2 komentar: