Minggu, 26 Mei 2013

memilih pemimpin

Karena sekarang wilayah domisili ane sedang ngadain festival demokrasi, ane bakalan sharing tentang golput dan pemilihan. Sebelum ane ngeluarin apa yg ada dipikiran ane, ane pengen minta maaf karena selama 3 bulan terakhir gak mengeluarin satupun tulisan, soalnya ane beberapa bulan terkhir gak mood buat nulis (kena penyakit malas ^^). Dan mungkin gaya penulisan ane berubah mulai postingan ini.
Golput, sejati adalah efek dari rasa tidak percaya terhadap perilaku dan praktek demokrasi yg berjalan. Penyebab golput bisa bermacam2, salah satunya adalah karena ideologi mereka menolak adanya demokrasi. MUI atau Majelis Ulama Indonesia, menfatwakan bahwa golput itu haram, kenapa? Karena golput merupakan perbuatan yg bisa menyebabkan hancurnya suatu bangsa. Contohnya seperti ini, misalkan ada suatu pemilu di daerah X. Disana ada dua calon pemimpin, satu pemimpin yg baik dan satu pemimpin yg buruk. Tapi karena disana orang2nya suka golput dan kemudian yg terpilih adalah pemimpin yg buruk, maka sudah pasti masyarakat disana akan hancur karena pemerintahan yg buruk dari pemimpinnya. Kondisi tadi yg disebut sebagai merusak diri sendiri. Walaupun begitu, dgn ikut memilih blum tentu bisa lepas dari yg namanya perbuatan menghancurkan diri sendiri, kenapa? Karena jika kita memilih dan pilihan kita jatuh kepada pemimpin yg salah, maka sama aja kita menjerumuskan diri kita pada kehancuran.
Penyebab lain golput adalah pemikiran negatif tentang wakil2 rakyat di pemerintah sehingga membuat mereka gak mau lagi memilih orang2 yg akan duduk di pemerintahan. Walaupun begitu, ketika pemerintah punya salah merekalah yg paling marah terhadap pemerintah. Ada sebuah ayat yg kira2 berbunyi, “Allah tidak akan mengubah suatu kaum sampai kaum itu mengubah dirinya sendiri.” Ini artinya, ketika mereka tahu klo orang2 di pemerintahan itu gak bener, maka usahakan untuk diubah dgn memilih orang2 yg tepat di pemerintahan, bukan malah golput.
Disebutkan diatas bahwa memilih pemimpin berkaitan erat dgn kebaikan diri para pemilih. Karenanya dalam memilih pemimpin, harus tahu mana pemimpin yg baik, mana yg buruk. Tapi, bagaimana kita mengetahui dia itu pemimpin yg baik? Caranya dgn mempelajari dan mengetahui riwayat hidup dan pandangan ke depan dari calon2 pemimpin. Apakah riwayat hidup dan pandangannya bisa membawa kebaikan, atau malah membawa keburukan. Itulah yg terpenting dari memilih pemimpin yg baik.
Karena topik bahasannya agak berat dan ane blum siap untuk menanggung topik ini, ane sudahi dulu sharing kali ini. Untuk menyelamatkan diri ane, ane pengen ngomong klo semua tulisan diatas hanyalah pendapat pribadi dari ane. Mungkin bisa salah atau mungkin bisa benar. Untuk terakhir kalinya, ane mengingatkan untuk memilih pemimpin yg baik demi kebaikan pribadi dan orang lain. Saya faqih[dot]packman, terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar