Karena sekarang
wilayah domisili ane sedang ngadain festival demokrasi, ane bakalan sharing
tentang golput dan pemilihan. Sebelum ane ngeluarin apa yg ada dipikiran ane,
ane pengen minta maaf karena selama 3 bulan terakhir gak mengeluarin satupun
tulisan, soalnya ane beberapa bulan terkhir gak mood buat nulis (kena penyakit
malas ^^). Dan mungkin gaya penulisan ane berubah mulai postingan ini.
Golput, sejati
adalah efek dari rasa tidak percaya terhadap perilaku dan praktek demokrasi yg
berjalan. Penyebab golput bisa bermacam2, salah satunya adalah karena ideologi
mereka menolak adanya demokrasi. MUI atau Majelis Ulama Indonesia, menfatwakan
bahwa golput itu haram, kenapa? Karena golput merupakan perbuatan yg bisa
menyebabkan hancurnya suatu bangsa. Contohnya seperti ini, misalkan ada suatu
pemilu di daerah X. Disana ada dua calon pemimpin, satu pemimpin yg baik dan
satu pemimpin yg buruk. Tapi karena disana orang2nya suka golput dan kemudian
yg terpilih adalah pemimpin yg buruk, maka sudah pasti masyarakat disana akan
hancur karena pemerintahan yg buruk dari pemimpinnya. Kondisi tadi yg disebut
sebagai merusak diri sendiri. Walaupun begitu, dgn ikut memilih blum tentu bisa
lepas dari yg namanya perbuatan menghancurkan diri sendiri, kenapa? Karena jika
kita memilih dan pilihan kita jatuh kepada pemimpin yg salah, maka sama aja
kita menjerumuskan diri kita pada kehancuran.
Penyebab lain
golput adalah pemikiran negatif tentang wakil2 rakyat di pemerintah sehingga
membuat mereka gak mau lagi memilih orang2 yg akan duduk di pemerintahan.
Walaupun begitu, ketika pemerintah punya salah merekalah yg paling marah
terhadap pemerintah. Ada sebuah ayat yg kira2 berbunyi, “Allah tidak akan
mengubah suatu kaum sampai kaum itu mengubah dirinya sendiri.” Ini artinya,
ketika mereka tahu klo orang2 di pemerintahan itu gak bener, maka usahakan
untuk diubah dgn memilih orang2 yg tepat di pemerintahan, bukan malah golput.
Disebutkan
diatas bahwa memilih pemimpin berkaitan erat dgn kebaikan diri para pemilih.
Karenanya dalam memilih pemimpin, harus tahu mana pemimpin yg baik, mana yg
buruk. Tapi, bagaimana kita mengetahui dia itu pemimpin yg baik? Caranya dgn
mempelajari dan mengetahui riwayat hidup dan pandangan ke depan dari calon2
pemimpin. Apakah riwayat hidup dan pandangannya bisa membawa kebaikan, atau
malah membawa keburukan. Itulah yg terpenting dari memilih pemimpin yg baik.
Karena topik
bahasannya agak berat dan ane blum siap untuk menanggung topik ini, ane sudahi
dulu sharing kali ini. Untuk menyelamatkan diri ane, ane pengen ngomong klo semua
tulisan diatas hanyalah pendapat pribadi dari ane. Mungkin bisa salah atau
mungkin bisa benar. Untuk terakhir kalinya, ane mengingatkan untuk memilih
pemimpin yg baik demi kebaikan pribadi dan orang lain. Saya faqih[dot]packman,
terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar