Jumat, 14 Februari 2014

taktik dan strategi: 4-1-4-1

Dalam kesempatan kali ini, ane pengen sharing pemikiran ane dalam hal taktik dan strategi  formasi 4-3-3. Formasi ini akan menggunakan strategi offensive possession game dan sistem pertahanan zonal marking. Klo digambarkan, formasinya seperti ini

Dalam formasi diatas digunakan titik2 berwarna untuk menggambarkan pemain dan masing2 warna memiliki tugasnya masing2. Dan dibawah ini adalah tugas masing2 pemain berdasarkan warna.
A.      Hitam (Kiper)
Tugasnya adalah menjadi benteng terakhir pertahanan. Dalam skema menyerang, kiper akan sedikit maju untuk menerma bola yg diberikan bek kemudian mengubah arah serangan.
B.      Hijau (Bek Tengah)
Tugas utamanya adalah benteng pertahanan dan pembangun penguasaan bola bersama dgn gelandang bertahan. Dalam skema menyerang, tugas awal seorang bek adalah menahan bola selama mungkin untuk menunggu pemain lain menempati posisinya masing2 kemuadian maju menaikkan garis pertahanan untuk menghilangkan jarak antar pemain. Karenanya posisi bek tengah awalnya berada di agak belakang, tp ketika bola sudah dimainkan di depan, mereka wajib maju ke daerah lingkaran tengah. Seorang bek tengah dilarang untuk melakukan operan jauh kedepan karena hanya akan menyebabkan bola lebih gampang untuk direbut lawan. Ketika lawan menyerang dari sisi dgn bola jauh, maka seorang bek tengah harus langsung menutupnya sambil menunggu bek sayap turun membantu pertahanan. Untuk jalur operan pendek, jalur operan bek tengah ada tiga buah. Ke gelandang bertahan, ke bek sayap, dan ke bek tengah lainnya.
Dalam skema bertahan, bek tengah memiliki zona pertahanan kotak penalti yg dijaga bersama2 dgn gelandang bertahan. Begitu juga dalam situasi set piece, bek tengah akan fokus menjaga daerah pertahanan depan gawang pas.
Dengan dua skema diatas, maka dibutuhkan bek tengah yg punya kecepatan, ketepatan umpan dan kemampuan melihat arah operan
C.      Ungu (Bek Sayap)
Tugas utama seorang bek sayap adalah menusuk dgn kecepatan dan membantu menjaga bola. Dalam skema menyerang bek sayap haruslah berada di sisi lapangan untuk mencari celah tusukan dribel dan membantu gelandang  dan bek ketika mereka ditekan lawan. Dalam menusuk, bek sayap harus mampu berkordinasi dgn gelandang sayap. Kapan maju dan kapan harus diam di tempatnya. Ketika bola terebut di gelandang sayap maka tugas bek sayap adalah merebutnya kembali (dgn pelanggaran atau tidak). Bek sayap memiliki empat jalur operan pendek, ke bek tengah, ke gelandang bertahan, ke gelandang tengah, dan ke sayap.
Dalam skema pertahanan, bek sayap akan diserahi zona pertahanan di sisi pertahanan. Jadi, lawan yg ingin menusuk lewat sisi (baik ketengah atau ke samping) akan berhadapan dgn bek sayap. Sedangkan dalam set piece, bek sayap diserahi zona daerah pinalti bagian luar.
Karena bek sayap akan lebih banyak berlari, maka dibutuhkan bek sayap yg memiliki stamina yg baik serta mempunyai kemampuan menyerang dn bertahan yg sama baiknya.
D.      Biru (Gelandang Bertahan)
Seorang gelandang bertahan adalah elemen paling penting dalam strategi ini, karena dialah yg memiliki tanggung jawab paling besar yaitu menjaga ritme dan menutup lubang pertahanan. Dalam skema menyerang, gelandang bertahan akan menjadi target operan buangan (operan ketika tidak bisa mengalirkan bola kedepan). Gelandang bertahan (bersama bek tengah) akan bertugas membangun penguasaan bola dari skema bertahan ke skema menyerang. Gelandang bertahan (bersama gelandang tengah) akan membentuk segitiga operan untuk menjaga bola tetap dalam penguasaan sembari mencari celah operan. Ketika bola terebut dalam kondisi skema menyerang, maka tugas gelandang bertahan adalah merebut kembali bola (dgn pelanggaran atau tidak) jika diserang dari tengah dan menutup celah kosong bek tengah jika diserang dari sisi. Jalur operan pendek gelandang bertahan adalah yg terbanyak dibanding pemain lain. Ada enam jalur operan, ke dua bek tengah, ke dua bek sayap, dan ke dua gelandang tengah.
Dalam skema pertahanan, gelandang bertahan diserahi zona pertahanan daerah pinalti (bersama bek tengah), begitu juga ketika set piece, gelandang bertahan akan menjaga daerah di depan bek tengah (bersama gelandang tengah).
Dalam strategi ini, dibutuhkan gelandang bertahan dgn tipe regista dan mampu membaca formasi permainan. Selain itu juga dibutuhkan gelandang yg memiliki umpan2 akurat.
E.       Merah (Gelandang)
Gelandang ane bagi jadi dua, gelandang sayap dan gelandang tengah. Tugas utama gelandang adalah menjaga penguasaan bola di sepertiga lapangan depan sambil menekan pemain lawan untuk mundur jauh ke dalam daerah pertahanannya sendiri. Dalam skema menyerang, posisi gelandang adalah posisi yg paling banyak bergerak karena harus mencari tempat kosong untuk menerima operan, karenanya terkadang posisi dari gelandang tengah dan gelandang sayap saling bertukar. Misalkan gelandang sayap kanan sedang menusuk ke tengah, maka gelandang tengah kanan akan mengisi posisi yg ditinggalkan oleh gelandang sayap. Jalur operan untuk gelandang sayap ada tiga, ke penyerang, ke gelandang tengah, dan ke bek sayap.
Dalam skema pertahanan, gelandang tengah akan menjaga daerah di bagian depan bek dan gelandang bertahan (membentuk segitiga), baik ketika berada dalam situasi pertahanan maupun dalam situasi set-piece. Sedangkan untuk gelandang sayap, zona pertahanannya adalah posisi sisi luar sejajar dgn gelandang tengah atau di depan bek sayap, naik dalam keadaan bertahan maupun dalam kondisi set-piece.
Strategi ini membutuhkan gelandang yg memiliki stamina besar, operan akurat (jauh dan dekat), dan kemampuan untuk manjaga bola dalam penguasaan. Selain itu juga dibutuhkan kemampuan untuk mengatur serangan.
F.       Kuning (Penyerang)
Posisi terakhir yg ane bahas adalah penyerang. Tugas seorang penyerang adalah menerima operan terakhir dan mencetak gol. Dalam skema penyerangan, penyerang akan sering berada di garis pertahanan terakhir lawan, walaupun terkadang harus mundur untuk tetap menjaga bola dalam penguasaan. Penyerang diusahakan untuk mampu untuk menarik pemain bertahan lawan sehingga para gelandang akan lebih mudah untuk menjaga bola. Jalur operan untuk penyerang ada empat, yaitu jalur operan untuk para gelandang di belakangnya. Karena jalur operannya ada di bagian belakang penyerang, maka penyerang akan sedikit mendapatkan operan dari yg lain dan akan lebih banyak mendapatkan operan jauh ke depan.
Untuk skema bertahan, posisi penyerang adalah didepan semua pemain untuk bersiaga jika terjadi quick-counter.
Dari strategi diatas maka dibutuhkan seorang penyerang yg mampu untuk mengisi dan memanfaatkan ruang kosong yg terbentuk di lapangan, memiliki finishing yg mumpuni, gerakan dribel yg memukau, dan sundulan kepala yg tajam. Selain itu juga dibutuhkan kemampuan akselerasi dalam mengisi ruang kosong.
Inti dari strategi diatas adalah selama mungkin menjaga bola dalam penguasaan sambil mencari celah pertahanan. Ketika bola berhasil direbut ketika dalam skema menyerang, gunakan segala cara untuk menghentikan pemain lawan yg akan menyerang. Gunakan pressing ketat dari depan jika bola jatuh dalam penguasaan lawan. Gunakan operan2 pendek dan cari teman ketika sedang ditekan lawan.

Demikian taktik dan strategi hasil pemikiran ane. Terakhir ane pengen mengatakan, “dalam setiap permainan, pemain atau tim yg menyerang akan lebih gampang menjaga fokus dan konsentrasinya”. Saya faqih[dot]packman, terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar